Siapa yang tak kenal rindu? Ah, pastilah semua pernah merasakannya.
Entah rindu kepada orang tua, kampung halaman, udara yang sejuk, rumah, atau apalah.
Rindu adalah aktivitas hati. Ia ada karena fitrah. Fitrah yang terpancar dari gharizah nau' alias naluri berkasih sayang yang Allah SWT ciptakan pada setiap insan manusia.
Rindu boleh kepada siapa saja, selama dibenarkan syariat.
------------
Adapun merindu, maka ia terbagi menjadi 2, yaitu merindu yang pasti dan merindu yang tidak pasti.
Semua tidak akan dibahas di sini. Saya mengambil satu sisi saja tentang rindu, yaitu merindu yang tidak pasti. Karena rindu jenis ini banyak sekali yang mengalami.
Merindu yang tidak pasti terbagi lagi menjadi 2; Ada yang boleh dan ada yang tidak boleh.
Sebagai contoh;
Pertama, merindukan si dia yang belum halal bagimu.
Kedua, merindukan bulan suci yang penuh berkah dan ampunan.
Merindu yang pertama, kenapa tidak pasti?
Ya karena belum tentu si dia adalah jodohmu .
Merindu yang kedua kenapa tidak pasti?
Karena batas usia tidak ada yang tau. Mana tahu esok hari nafas telah luput dari diri. Bahkan detik berikutnya nyawa tak lagi membersamai tidak ada yang bisa memastikan. Maka, belum pastilah kita bisa bertemu dengannya lagi.
Merindu yang tidak pasti mana yang boleh dan mana yang tidak boleh?
Contoh yang pertama jelas tidak boleh. Sedangkan yang kedua sangat dibolehkan. Kenapa? Bisa dicari sendiri!
Nah, karena contoh yang kedua dibolehkan, maka rindulah serindu-rindunya. InsyaAllah 79 hari lagi ia akan tiba. Sedangkan kita tidak mampu menangguhkan waktu untuk terus melihat dunia.
Mohonlah kepada Sang Pemilik nyawa diri untuk dipertemukan lagi dengannya. Jikapun Dia takdirkan kita untuk tidak bertemu dengannya lagi, setidaknya kita telah merindukannya. Dan yang paling penting adalah kita tidak salah dalam menempatkan rindu.
Dan jangan lupa untuk merindukan kampung akhirat. Tempat rehat yang abadi. Karena dunia hanyalah tempat untuk mendaki ujian-ujian kehidupan, yang kan menentukan buah tangan yang dipersembahkan.
Samarinda, 10 Jumadil Akhir 1438H - 9/3/17, 00.11
RWijaya