Jumat, September 23

Obral Cinta Menuai Hina

Follow Ig @IndonesiaTanpaPacaran

Layaknya sayuran segar di pasar. Murah meriah. Mudah mendapatkannya. Begitulah gambaran kehidupan remaja alias pemuda hari ini.

Cinta mereka bisa dibeli dengan nafsu. Bahkan yang lebih ekstrim, kehormatan mereka bisa dibeli hanya dengan rayuan palsu.

Terlanjur basah, akhirnya kemaksiatan dilanjutkan. Tergiur oleh kesenangan yang fana, lupa dengan panasnya api neraka.

Lama kelamaan ... beradegan yang melanggar aturan agama menjadi hal yang biasa. Digilir sana sini bukannya merasa hina, malah balik menjadikannya berbangga.

Lalu, ujung-ujungnya ... janin yang dikandung menjadi tanya. "Bapaknya siapa?", karena yang menidurinya ada tiga pria.

Wahai para penikmat dunia! Jangan sangka dirimu kan hidup selamanya. Ingatlah, bahwa akan matilah setiap jiwa yang bernyawa. Dunia sementara, sedang akhirat selamanya. Pilih surga atau neraka, semua kau tentukan di dunia. Bukan di saat kau telah berdiri kaku di hadapan Yang Maha Kuasa.

Wahai saudara seimanku sekalian! Jangan putus akan rahmat Allah. Karena Ia akan memberi rahmah. Bagi hamba-Nya yang mengetuk pintu taubat, dan berjanji meninggalkan maksiat.

RWijaya (Tim Penulis ITP)
Web: http://mujahadaharroyah.blogspot.co.id
Ig: @rrwijayaa

Pemimpin

Pemimpin adalah perisai. Perisai bagi umat yang dipimpinya. Dan yang ada sekang adalah perisai yang rapuh. Bahkan perisai sejati telah hilnag di telan oleh kegelapan. Kegelapan hati yang membutakan pikitan. Jangan ada yang tahubapapun. Pemimpin layaknya benteng. Benteng dari kemaksiatan  jangankan untuk meminpin. Bermaksiat sajabia sudahlah takut. Ia takut kalau kalau rayatnya akan jatih pada lubang kemaksiatan. Yang mengakibatkan dirinya yang menanggungbperbuatan rakya yang tidak ia riayah alias ia abaykan. Hentikan kepemimpinan demokrasin ganti dengan sistem islam  yang memanusiakan manusia. Mendekatkan bahkan mengenbalikna manusiabpada fitrahnya yangvtunduk dan patuh pada sang pencipta bumi yang maha perkasa. Pemimpin bukan masalah apakah ia mampu atau tidak  yang utama adalah apakah ia berimanbpada Allah ataulah kafir. Jika kafir, tolak. Jika ia beriman dan menerapkan sistem alia aturan islam, maka. Ialah sejatinya seorang pemimpin yang didamba oleh umat. Umat yang tengah terpuruk oleh sisten yang menjadikan manusia hari ini layaknya binatang, bahkan lebih dari itu.

#Fastwriting

Kamis, September 22

Perisai Sejati

Follow Ig @IndonesiaTanpaPacaran

Di tengah kehidupan sekuler hari ini, manusia digiring menjadi penikmat nafsu birahi. Paham kebebasan telah memberikan peluang bagi masuknya budaya bebas yang jauh dari aturan Ilahi. Diperparah dengan kehadiran media sekuler, yang menjadi alat propaganda mereka untuk menyebarkan gaya hidup yang mengundang murka pemilik bumi. Alhasil, tayangan yang sarat dengan pornoaksi dan pornografi menjadi hal yang biasa di era yang dikatakan modern ini.

Dunia semakin tak terkendali. Namun, iman harus tetap membersamai diri. Menggenggam takwa sebagai perisai. Membasmi kemaksiatan yang terus terantai.

Setiap manusia mempunyai syahwat. Untuk itu, Allah jaga dengan syariat. Bukan untuk menjerat, tapi agar manusia terjaga dalam taat.

Hidup jangan diambil susah. Karena, punya pasangan di dunia atau tidak bukan syarat masuk jannah. Jadi, jangan sok bersusah payah. Sampai akhirnya, pacaran diambil sebagai jalan tengah.

Bila dirasa diri telah mampu, maka menikahlah. Bila jauh dari kriteria mampu, maka berpuasalah.

Puasa adalah perisai sejati. Bagi setiap diri agar terimunisasi. Menangkal syahwat yang menguasai. Terfokuslah diri pada Ilahi.

" ... Barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah penjaga baginya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Nasihat singkat ini kuperuntukkan bagimu, wahai saudara-saudariku yang masih berada di dalam lingkar hitam bernama pacaran. Mari fokuskan diri pada perbaikan. Yakinlah! Pilihan-Nya adalah sebaik-baik pilihan. Tugas kita hanya berusaha tetap dalam ketaatan. Hingga Allah berikan keputusan.

RWijaya (Redaktur ITP)
Ig: @rrwijayaa

Samarinda, 22/09/16

Selasa, September 20

Jemari

Jemari nenari. Tiada henti. Menrangkai kata. Berubah menjadi kalimat. Mengkristal menjadi mutiara. Yang mampu menggugah. Yang mampu membuka gelap. Tabir kegelapan tersingkap. Saat mereka memulai akainya.pada akhirnya, pena akan berbicara. Tentang harapan. Tentang perjuangan. Tentang semua yang diinginkan oleh umat. Yang merindukan surganya. Merindukan sebuah kehidupan yang damai sejahtera. Berjalan dinuka bumi dengan ridha ilahi. Semua karena jemari. Maka, hangan henti menarikannya. Karena tariannya begitu berarti. Apa yangbia goreanya merupakan harapan dunia. Seluruhnya. Termasuk aku yang sedang menanti janjinya.

#MuslimahMenulis
#MenulisItuBerbagi
#Fastwriting
#Jemari
#AkademiMenulisKrearif

Menanti

Menanti adalah membosankan, bagi sebagian orang. Tapi bagiki, todak begitu. Letika menantinya dijalan dakwah. Menanti mati di jalan ilahi. Berharap husnul khotimah yang dijalani. Semoga menanti tidak sia-sia. Allah perkenankan menanti di jalannya. Selamat menanti. Karena malaikat maut senantiasa menanti waktunya tuk menjemput kita.

#MuslimahMenulis
#MenulisItuBerbagi
#Fastwriting
#AkademiMenulisKrearif

Minggu, September 18

Karantina Cinta

Follow Ig @IndonesiaTanpaPacaran

Paham kebebasan menggeser misi hidup muslim yang semula hanya untuk taat pada Rabb-Nya menjadi ahli maksiat. Segala sesuatu tidak lagi disandarkan pada akidah Islam. Bukan lagi masalah boleh/tidak, tetapi suka/tidak.

Islam bukan sekedar teori, tetapi aplikasi. Bahkan, karena kesempurnaannya, Islam bukan hanya agama ritual, tetapi ideologi. Aturan dari bangun tidur sampai bangun negara saja ada, apalagi hanya sekedar masalah cinta, tentu Islam punya aturannya.

Allah ciptakan cinta dalam qalbu manusia. Maka, tak ada dosa bagi yang memilikinya. Hanya saja, yang salah adalah bagaimana penyalurannya.

Islam telah mengatur bagaimana batasan pergaulan laki-laki dan wanita. Kepada lawan jenis, laki-laki diperintahkan menundukkan pandangan. Sedangkan wanita, ia diperintahkan menahan pandangan, kemaluan, serta menutup auratnya sesuai syariat (24:31 & 33:59).

Di firman Allah yang lain, Allah menyeru untuk tidak mendekati zina (17:32). Mendekatinya saja dilarang, apalagi melakukan.

Melihat fenomena pacaran yang semakin menjamur, di dalam aktivitasnya bisa dipastikan bahwa pacaran mendekati zina. Rasa yang tak biasa merupakan bukti bahwa para aktivisnya tidak menundukkan pandangan. Belum lagi kasus pacaran yang kebablasan hingga terjadi perzinahan. Na'udzubillah.

Sebelum halal, cinta seorang muslim seharusnya dikarantina. Dijaga kesuciannya agar jauh dari jangkitan virus yang menghinakan. Dibentengi ketakwaan kepada Allah serta syariat-Nya yang mulia.

InsyaAllah, cinta yang dikarantina karena taat akan menemukan bahagia di akhirnya. Sedangkan cinta yang berdasarkan syahwat akan hina bersama kesombongannya.

We are muslim. We must proud to be muslim. Back to Islam, back to muslim identity!

RWijaya (Tim Penulis ITP)
Ig: @rrwijayaa
Web: http://mujahadaharroyah.blogspot.co.id
----
Mari bekerjasama dengan gerakan #IndonesiaTanpaPacaran dalam event tentang masalah cinta atau motivasi? InsyaAllah kami siap membantu dengan sepenuhnya (doorprice, pemateri, publikasi, tim panitia dll) asalkan acaranya benar-benar sesuai Islam. Kami berikan secara GRATIS. Untuk info lengkap, kontak langsung kami di 0823 2686 7308 (WA/Telepon)