Kamis, Juni 23

Menggenggam Cahaya

Panas
Tapi tak ingin kulepas

Bergejolak
Tapi tak ingin kupadamkan

Silau
Tapi tak ingin kutahan pandangan

Kususuri detik malam memekat
Menyisir noda hitam melekat
Gelombang iman mendekap
dalam ruang kejahiliyahan yang pengap

Aku tertunduk kaku
Menyungkam tanah kumengadu
Menggurat sanubari menyayat sembilu
Seruan menggetarkan bertalu-talu

Kudakwakan ingkar
yang telah lama tersangkar
Kusingkirkan fatamorgana
Memburu kasih menguak jalan surga, jannah-Nya

RWijaya
Samarinda, 24/06/2016, 01.35

#NuzululQuran
#Ramadhan
#AlQuranPetunjukJalan

Selasa, Juni 21

Maling (Trouble Is A Trend)

Oleh: RWijaya

Kau ada dimana-mana
Kau bisa mengambil apa saja
Dari tandon hingga jenset
Dari harta hingga nyawa

Kau menjadi perbincangan panas kami hari ini
Mulanya kabar di grup wa,
tentang seorang kawan dosen yang kecurian laptop, hp dan berkas berharga
Dilanjut kawan yang kehilangan laptop dan dua hp-nya

Aku pun hanyut, ikut tenggelam dalam hiruk pikuk kantor polisi
Hingga mendatangi orang yang kami curigai
Kami bertiga jadi detektif conan sehari
Berteman hujan berkawan debu jalan kota ini

Misi gagal, karena tidak terbukti
Padahal, sebelum itu kami sudah atur strategi
Hingga mendatangkan dua orang lagi
untuk mengawal misi kami

Langit semakin pekat
Mata-mata kami sudah lima watt
Tubuh sudah penat
Kuputuskan untuk menginap

Hp-ku berdering
Tak sadar sudah ada beberapa panggilan terjawab, tak terangkat

Lalu ...

Giliran hp kecilku berdering
Tertulis nama pamanku di layarnya
Kupikir beliau tidak menerima pesanku,
Untuk izin menginap di kost temanku

Bukan
Bukan itu maksud beliau menghubungiku
Ternyata satu berita  ingin disampaikan padaku

Telingaku tertusuk nada tenang menggetarkan
Beliau mengatakan: "Rumah kita kemalingan"
Lalu beliau melanjutkan
"Ikhlaskan!"

Kemarin-kemarin korbannya bukan kami
Hari ini, kami
Ya, kami

Kebencian semakin membatin
Keamanan tidak terjamin
Hanya di sistem ini
Sistem kufur demokrasi

Kerinduan semakin dalam
Untuk hidup di bawah naungan Islam
Sistem hidup yang menjamin keamanan
Yang melahirkan kesejahteraan

Samarinda, 21/06/2016, 23.20

Minggu, Juni 19

Cinta Pencipta Untuk Yang Dicipta

Gaes, sholihin and sholihat. Kalian tau kan yang namanya cinta? Mmm ... aku yakin kalian semua pasti kenal kan? Yang kebayang apa sih kalo kalian denger kata C I N T A? Kasih sayang, teduh, damai, bahagia atooo ... ? Nah jawab sendiri.

Gaes, cinta itu adalah fitrah yang Allah berikan kepada kita, manusia.  Semua orang pasti mempunyai rasa itu. Pada manusia ada 3 potensi, yaitu akal, hajatul udhowiyyah dan gharizah alias naluri. Gharizah yang ada pada manusia ada 3, salah satunya adalah gharizah nau' (naluri untuk berkasih sayang/ melestarikan jenis keturunan). Nah, jadi rasa cinta adalah sunnatullah yang pasti ada pada manusia.

But, don't gagal fokus ya gaes sholihin and sholihat. Allah gak nyiptain kita plus gharizah yang ada pada kita, terus kita dibiarin untuk menyalurkannya "semau gue". Tapi Allah punya aturan yang harus ditaati. Orang-orang yang beriman pasti taat sama perintah Rabbnya. Kalo gak taat, berarti ... jawab sendiri aja ya gaes!

Nah ... termasuk dalam hal yang satu ini nih (cinta). Bukan berarti Allah menganugerahkannya kepada kita, lantas kita boleh bebas mengekspresikannya. Inget! Allah itu Maha Pencipta and Maha Pengatur. Bukan yg menciptakan tok.

Allah memciptakan kita sesuai porsi-Nya, sesuai pengetahuan-Nya. Jadi Allah yang lebih berhak mengatur hidup kita. Semisal gadget deh. Gadget yang kalian pegang sekarang ini, pasti ada yang nyiptain kan? Dan pasti yg nyiptain lebih tau detil tentang apa yang diciptakannya.

Nah, begitu juga dengan Allah yang menciptakan kita dan seluruh alam ini. Allah lebih tau detil tentang apa yang diciptakannya dan harus seperti apa menjalankan hidup.

Gaes, Islam adalah agama yang sempurna. Islam adalah agama yg diridhoi Allah. Sebagaimna Allah kabarkan dalam firman-Nya:

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. ... (TQS. Ali-Imran : 19)

Ya, itulah kabar yang benar dari Pencipta kita. Beruntunglah kita yang terlahir sebagai seorang muslim dan memilih untuk  menjadi muslim dan beriman.

Untuk itu, sangat di sayangkan kalau kita menyia-yiakannya. Jika kita muslim, maka hendaklah kita benar-benar menjadi muslim yang kaffah.

Termasuk dalam masalah cinta. Kita harus ngikut aturan Sang Pencinta and Pengatur. Bukan malah bikin aturan sendiri dengan kesoktauan kita.

Kebanyakan manusia hari ini membuat aturan sendiri untuk menyalurkan gharizah nau'. Alhasil, lihatlah maksiat yang menelurkan kemaksiatan begitu maraknya. Pacaran dianggap sebagai jalan untuk menyalurkan perasaan cinta. Pacaran memang bisa sebagai jalan menyalurkan rasa cinta. Tapi, ia adalah jalan yang salah, sesat lagi batil.

Allah telah tetapkan untuk menyalurkan rasa cinta melalui pernikahan. Itulah yang sesuai dengan fitrah. Dan itulah jalan yang akan dipilih seorang muslim karena iman dan taatnya.

Sedangkan pacaran dan aktivitas mendekati zina lainnya, tidak sejalan dengan fitrah manusia. Pacaran dan kawan-kawannya adalah jalan setan yang sesat menyesatkan. Yang menjerumuskan anak adam pada maksiat yang tak berkesudahan.

Gaes, sholihin and sholihat. Bukankah kita rindu untuk bertemu wajah-Nya? Bagaimana mungkin kita bisa bertemu dengan-Nya, sementara kita berkubang di lubang kemaksiatan.

Tidak ada kata terlambat. Allah Maha Penerima Taubat. Allah selalu meluaskan rahmatnya bagi manusia yang ingin taubatan nasuha. Kembalilah ke fitrah kita sebagai manusia yang membutuhkan Allah. Bukan membangkangnya dengan mengikuti langkah setan.

Don't forget gaes!
Aturan Pencipta adalah tanda cinta-Nya untuk kita.

Oleh: RWijaya